Kamis, 23 Agustus 2012

TEMBANG SUNDA CIANJURAN DARI JAWA BARAT

Sebagai orang sunda asli tatar parahiyangan.....deuhhhhh!!!! so pasti saya sangat senang dan bangga dengan aneka kesenian dari daerah priangan yang salah satunya adalah tembang sunda. Saya mengenal tembang sunda sejak masa balita karena tembang2 tersebut sering menjadi back-sound dari serial dongeng sunda di radio yang sangat terkenal di era tahun 70-an sampai 80-an. 

Diantara para jawara pendongeng itu, ada beberapa yang saya ingat yaitu mang Wahyu & mang Barna (radio Lita), mang Haji Dulacis (radio volvo), ua Kepoh, aki Balangantrang, si Kunang & bu Iting, dll. Dan yang saya salut dari para pendongeng itu adalah kemampuan mereka memerankan berbagai macam suara (suara orang tua, muda, anak2, perempuan, laki2) dari banyak karakter pemeran sebuah cerita padahal itu semua berasal dari  mulut satu orang pendongeng...solo man.

Tembang sunda yang paling enak didengar menurut saya adalah tembang cianjuran dari sinden Euis Komariah. Suaranya paling jelas, tidak terlalu rendah tapi juga tidak terlalu melengking. Para sinden pendahulunya seperti Nyi Mas Saodah, Upit Sarimanah, dll. atau yang seangkatan seperti Tati Saleh, Mamah, dll. memiliki kelebihan dan keunikan suara masing2 tapi memang sinden Euis lah yang paling sering diundang menyanyi di banyak negara di luar negeri. Banyak sekali kaset dari album lagu ibu Euis tapi ada kaset yang saya favoritkan yaitu album klasik "Panyileukan" dan "jemplang Leumpang". Menurut saya, tembang cianjuran menuntut teknik & kualitas vokal yang tinggi dan melibatkan perasaan yang sangat halus. Salah satu link untuk cianjuran silahkan cek di http://www.youtube.com/watch?v=g7aA2r6oTBw&feature=share&list=PLF512DC4BD438F1D9

album tembang cianjuran Euis Komariah "Panjileukan"
Album tersebut diproduksi oleh Jugala Recording yang biasa memproduksi banyak tembang2 sunda selain tembang cianjuran, diantaranya ada juga tembang kacapi suling yang cenderung melow alunan sulingnya menyayat hati seperti lagu "ayun ambing" dan "hariring kuring", tembang degung yaitu ada suara bonang dan goong yang bertempo sedang yaitu lagu "sekar 1" dan "sabilulungan", ada juga tembang jaipongan yang kendangnya menghentak bertalu2 dan bersuasana riang seperti lagu "daun pulus keser bojong" dan berbagai tembang sunda pop terbaru yang mendapat sentuhan alat musik modern dari penyanyi Darso, Bungsu Bandung, Neneng Meida, Oon B, dll.

Kaset-kaset dari para maestro kesenian Jawa Barat itu hanya dijual di tempat2 tertentu saja. Saya membeli beberapa kaset tersebut dari sebuah toko kaset di depan pasar Kosambi Bandung. Tentu saja harganya murah sekali jika dibandingkan dengan kaset dari penyanyi top Ibukota apalagi dibandingkan dengan harga kaset dari penyanyi Internasional.....*prihatin. Saya berharap lagu2 klasik maestro seni sunda tersebut bisa lebih diapresiasi oleh urang sunda sendiri misalnya dengan mereproduksi lagi kaset dalam bentuk CD dan dijual di toko2 terkemuka dengan harga yang lebih wajar, dan please deh jangan beli CD bajakannya, kasian para seniman itu tambah gigit jari dooonnggggg!!!!!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar