Selasa, 30 April 2013

KELILING SHINJUKU, HARAJUKU & SHIBUYA

Hari ini akan menjadi hari yang paling melelahkan selama saya di Jepang. Jadwal hari ini adalah  berkeliling ke tempat2 happening di Tokyo dengan menggunakan subway. Dari penginapan jam 10:00 pagi, sengaja untuk menghindari rush hour (rusawa-ejaan jepang) kaum pekerja kantoran. Karena penginapan saya terletak di daerah ueno, maka saya memulai perjalanan saya dari stasiun ueno.

Begitu masuk stasiun, saya mencari sign untuk Tokyo Metro (plang biru bergambar huruf M warna putih spt kupu2) dan membeli tiket di mesin tiket dengan memasukan sejumlah koin yen sesuai dengan harga yang tertera sesuai dgn stasiun yang akan kita tuju (ada keterangan di map besar sebelah atas mesin tiket). Setelah tiket keluar (tiket bentuknya persegi panjang kecil), saya mencari platform metro line untuk tujuan ke shinjuku (berganti2 line). Senang banget waktu memasukan tiket itu ke lubang kecil pintu gate, tiket langsung 'dihisap' masuk ke mesin gate dan sedetik kemudian nongol di ujung mesin tsb.

Sampai di shinjuku, saya menuju kedai Sukiya yang murmer, ada beef bowl seharga 250 yen dengan minum gratis, ocha dingin pula. Setelah puas mengisi perut, saya mampir ke beberapa toko pakaian seperti Forever 21, H&M, Uniqlo dan GU. Saya lebih prefer ke GU brand lokal jepang karena lebih cocok dengan selera saya dan lebih murah. 

sukiya di shinjuku
Setelah cuci mata clothing, saya ke TMG menuju observatory deck di lantai 48 melihat shinjuku area yang penuh gedung2 di sekelilingnya. Begitu keluar dari TMG, beberapa langkah dari situ.....BE AWARE!!! kalau melihat kucing2 gendut yg duduk manis di atas gerobak.....JANGAN MENDEKAT!!!! apalagi memfoto hewan2 tsb karena si aki2 jepun majikan kucing itu akan berteriak2 marah dengan suara yang cetar membahanaaaaa.....semprulllll!!!!!....saya kena tuh, saking kagetnya bulu kuduk saya sampai berdiri tegak spt kaktus!!!

Dari shinjuku, saya kembali naik subway lagi ke harajuku. Begitu keluar stasiun, tinggal nyebrang sedikit, saya melihat gerbang takeshita dori yang berbentuk busur. Sayang hari sudah agak gelap dan kaki sudah sakit minta ampun akibat keliling di shinjuku, sehingga saya merasa tidak maksimal di harajuku padahal tempat ini kereeennnn banget!!!. 

Karena perut kembali berbunyi, maka masuklah saya ke Mc Donald (makudonarudo-ejaan jepang) dan membeli beef burger dan orange juice. Burger ukuran small saja sudah bikin kenyang, perasaan lebih enak rasanya dibanding burger di Indonesia tercinta. Habis makan, kita bereskan sendiri bekas makan tsb dengan memasukannya ke kotak sampah yg telah disediakan. 

stasiun harajuku
Saya hanya menjelajahi setengah gang takeshita dori ini, lucu2 sekali barang2nya dan abg jepang dengan baju lolita & gyaru itu kawaiii...tapi sy tidak bisa sembarangan memotret mereka. Saya sempat membeli kaus kaki sepanjang paha warna hitam seharga 300 yen dan sempat melihat2 ke dalam toko Daiso, toko Momo, toko crepes yg harumnya kemana2 dan terpaksa cepat2 pergi dari harajuku karena masih ada satu tujuan lagi yaitu shibuya.

persimpangan shibuya
Satu kali lagi naik subway segera sampai ke shibuya. Ternyata shibuya stasiun itu ramai sekali seperti akihabara. Tentu saja kemana lagi kalau bukan ke area patung Hachiko yang kisahnya mengharu biru itu. Bergantian berfoto di samping hachiko, sayang bunga sakuranya sudah rontok. Kemudian berjalan beberapa langkah, saya mencoba menyebrang di shibuya crossing intersection yang terkenal itu. Kayak orang gak ada kerjaan, ikut menyebrang dari berbagai arah sekeliling persimpangan itu, rasanya ramai, riweuh, seru, berangin, dan selalu harus berjalan terburu2 ala orang jepang. 

Setelah kenyang hang out di shibuya, kembali saya naik subway tokyo metro ke daerah ueno yang jauh di utara tokyo tapi kali ini hanya satu kali pilih line yaitu ginza line (orange) langsung ke ueno....25 menit mengantuk dalam kereta, dan berakhirlah tugas kaki ini mengantarku keliling kota Tokyo.






Sabtu, 20 April 2013

MELIHAT GUNUNG FUJI

Hari ini saya akan melihat Gunung Fuji yang legendaris itu. Saya harus ke Hakone yang jaraknya kurang lebih 2,5 jam perjalanan dari Tokyo dengan menggunakan bus. Beruntung hari ke 3 ini cuaca lebih cerah dan lebih hangat dibanding 2 hari sebelumnya. 

Sebelum ke Hakone, saya mampir dulu ke Premium Outlet Gotemba di prefecture Shizuoka. Banyak sekali outlet brand international dan brand lokal jepang yang berderet di sana. Di pelataran parkir Gotemba inilah gunung Fuji terlihat jelas dan sangat cantik, foto2lah saya di situ. Saya sempat mampir di outlet Adidas....dan saya membeli sebuah sling bag keren yang sedang sale seharga 3800 yen atau kurang lebih Rp 400.000 rupiah padahal tas tersebut di Indonesia hanya ditemukan di counter Adidas Plaza Indonesia seharga sejutaan.

gunung fuji yang cantik
Yang lebih seru lagi waktu masuk ke counter Hush Puppies, saya menemukan sepasang sepatu suede dengan bulu domba di bagian dalamnya, setinggi lutut seharga 3000 yen atau sekitar 300 ribuan padahal harga sebenarnya hampir 2 juta rupiah!!!

Setelah berburu harta karun di Gotemba, saya melanjutkan perjalanan ke Hakone. Ternyata cuaca berubah cepat menjadi mendung berawan. Sampai di danau Ashi udara menjadi dingin dan berangin kencang, walaupun begitu tidak menyurutkan niat untuk naik perahu mengelilingi danau Ashi di Hakone.



lake ashi di hakone
Dari danau itu, naik bis lagi menuju ropeway cable car (kereta gantung) menuju ke kawah owakudani. Agak ngeri juga melihat ke kawah ratusan meter di bawah tapi kok kemana gunung fujinya? ternyata tertutup awan rupanya, untung di Gotemba sudah puas2in memandangnya. Di kawah owakudani yang mendaki beratus2 anak tangga dengan bau belerang di sana sini cukup menguras tenaga. Setelah sampai di puncak terbayarlah dengan sebutir telur hitam khas owakudani hell. Rasa telurnya hampir sama dengan telur rebus biasa, hanya agak tercium sedikit bau belerang.

telur hitam karena direbus di air belerang


Selesai dari owakudani, bus pulang kembali menuju Tokyo. Sebelum mencapai penginapan, saya ingin menjelajahi Akihabara dahulu, akhirnya turun di sana dan ternyata anginnya sangat kencaaanggg dan dingin sekali. Terlihat di sana sini gedung2 berhias lampu neon warna warni dan para eksmud yang berpakaian jas hitam berlalu lalang, ramai sekali!!.....ditengah angin dingin saya bela2in memfoto cafe si AKB 48 titipan keponakan saya di Indonesia


sorry... gbr buram karena tangan gemetar dingin


Dari Akihabara pulang ke penginapan sekitar jam 11:00 malam, cape sekali hari ini, tapi semuanya seperti mimpi yang jadi kenyataan....saya ulangi janji saya padaNya....berterima kasih atas semuanya dan berusaha utk tidak mengeluh......(to be continued)





Jumat, 19 April 2013

KUIL JEPANG DI KAMAKURA

Setelah semalam pertama kali merasakan hembusan brutal angin dingin ketika keluar dari Bandara Haneda dan terbangun tengah malam dengan punggung kram karena suhu drop, akhirnya pagi hari sekitar pukul 06:00, saya membuka mata dan melihat ke sekeliling kamar. Rasanya senang, bangga, bersyukur campur jadi satu tapi oalaahhh.... ini kepala serasa hampa kleyeng kleyeng.

Saya membuka jendela kamar dan pemandangan terpampang di depan mata :
tetangga sebelah
Hari ini rencananya akan ke daerah Kamakura, agak jauh dari Tokyo sekitar 2 jam perjalanan dengan bus. Sebelumnya saya membeli sarapan di Seven Eleven terdekat dan inilah yang saya beli untuk sarapan :

makanan jepang dari sevel
Cuaca hari itu masih hujan dan berangin, tergopoh-gopoh berpayung menuju kios seven eleven beberapa blok dari tempat saya menginap. Ada beberapa orang jepang yang saya temui di jalan, rata2 mereka sudah tua dan mayoritas mereka ramah, paling tidak mengangguk sopan atau menyapa ohayo gozaimasu.....

Saya sudah deg deg-an, karena dari Indonesia saya hanya membawa uang lembaran pecahan jepang terbesar yaitu 10.000 yen (kurang lebih Rp 1.000.000) karena yen pecahan 1000-an habis. Saya membeli aneka makanan, minuman, sabun cair dan bedak padat seharga kurang lebih 1250 yen dan sang kasir memberi kembalian tanpa banyak cingcong....ternyata di jepang pembeli adalah raja sehingga pecahan berapapun, belanja banyak atau sedikit, tetap pedagang wajib menyediakan kembalian (tanpa permen tentunya)....olala!!! pantas dicontoh tuh buat pedagang di Indonesia.

Setelah perut kenyang, saya kemudian menuju daerah Kamakura. Di sepanjang jalan tak henti2nya saya berdecak kagum setiap melihat pohon sakura yang sedang berbunga dari balik jendela bus yang buram berembun. Rasanya seperti mimpi, karena saya singgah ke tempat dimana dulu saya hanya bisa memandangnya dari majalah Pacific Friend, ternyata sekarang saya tepat berada di depan patung Daibutsu Budha yang besar sekali ukurannya.

patung daibutsu raksasa
Ternyata patung itu berongga di dalamnya, ada semacam pintu yang menuju bawah tanah untuk masuk ke rongga badan patung itu dan kita harus membeli karcis masuk. Setelah puas berkeliling di Daibutsu, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Engakuji Temple yang benar2 tenang dan sepi, ke kuil Hasedera yang taman-nya indah, dan kemudian terakhir mengunjungi Hachimangu Temple. 

jembatan di hachimangu temple


Pulang ke penginapan sekitar pukul 21:00 dan memaksakan diri untuk tetap mandi, untungnya shower air hangat telah menanti sehingga segala pegal dan lelah lenyap dan begitu merebahkan badan di atas kasur, saya langsung terbang ke alam mimpi tanpa sedikitpun terganggu oleh cerita hantu jepang yang dihembuskan saudaraku sejak di Indonesia....oyasumi nasai Zzzzz........(to be continued)



Kamis, 18 April 2013

NAIK PESAWAT KE JEPANG

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba juga. Jadwal keberangkatan saya memakai maskapai budget tertera pukul 06:25 pagi. Dari Bandung, diantar saudaraku, berangkat pukul 10:00 malam dan sampai di terminal 3 Bandara Soetta jam 01:00 dini hari. Saya tidur2an di mobil yang diparkir tepat di depan terminal 3. Begitu jam menunjukan pukul 04:00 pagi atau 2 jam sebelum take off, saya segera menggendong ransel saya menuju ke dalam terminal 3 untuk check in sambil bye bye lebay pada para pengantar he he...

Di pintu gerbang, saya disuruh menunjukkan tiket pesawat, dan masuklah saya ke bagian screening imigrasi. Ransel, sling bag dan jacket saya masukan ke kotak yang disediakan untuk dilewatkan ke mesin screening, dan saya melewati pintu detektor. Kemudian saya segera menuju ke counter maskapai budget untuk check in. Proses check in itu sendiri adalah menyerahkan tiket pesawat dan pasport kita untuk diproses mendapatkan boarding pass yaitu semacam print bersandi yang memuat informasi jadwal terbang dan nomor kursi yang akan kita duduki di pesawat. Saya tidak menyerahkan bagasi karena tidak ada bagasi, dan jangan lupa membayar Rp 150.000 tax Airport Soetta pada proses ini.

Selesai check in, saya berjalan mengikuti sign departure ke lantai 2 zona 6 untuk keberangkatan ke kuala lumpur (KUL). Di area zona 6 saya duduk di kursi2 yang berjajar, sempat saya membeli segelas susu coklat hangat dari mesin minuman otomatis di sana. Tepat pukul 06:00, terdengar panggilan untuk segera menuju gate 6, saya serahkan passport, tiket dan boarding pass ke petugas untuk di check dan saya terus berjalan menaiki tangga pesawat dan disambut senyum para pramugari yang cantik2 sambil meminta saya memperlihatkan lembaran boarding pass.

Saya duduk dekat jendela seperti keinginan saya. Perjalanan ke KUL memakan waktu sekitar 2 jam. Saya tiba pukul 09:25 (waktu di KUL +1 jam). Segera setelah keluar dari pesawat saya menuju bagian imigrasi. Ternyata saya harus antri, panjang sekali antriannya seperti ular2an. Saya siapkan tiket dan pasport, kemudian setelah tiba giliran, saya maju ke counter imigrasi malaysia untuk di cap arrival stamp di buku passport saya. 
pesawat menuju jepang
Di KUL lumayan lama menunggu keberangkatan pesawat ke Haneda sekitar 5 jam. Perut sudah berbunyi minta diisi, padahal tadi di pesawat saya membeli nasi jinggo Farah Queen dan sebotol minuman jeruk ke pramugari pesawat seharga Rp 60.000. Akhirnya saya putar2 mencari konter makanan dan saya membeli nasi lemak dan sebotol mineral water sejuk (dingin) dengan uang ringgit (saya persiapkan uang ringgit dari Indonesia kurang lebih senilai Rp 200.000). Setelah itu saya ke counter check in lagi untuk mendapat boarding pass ke Haneda.

Pukul 14:00, saya masuk ke gate departure ke Haneda, sempat passport ku ditanya2 petugas KUL karena masih blank alias kosong tapi saya berusaha tetap tenang dan senyum, akhirnya di cap juga untuk departure. Saya berjalan menuju pesawat, lebih besar pesawatnya kali ini, terdapat 9 deret kursi tiap barisnya. Saya lagi2 beruntung mendapat kursi dekat jendela spt keinginan saya. 


Pesawat take off pukul 14:30, saya mencoba duduk nyaman untuk penerbangan lama pertama kalinya. Di luar jendela pesawat, saya melihat pemandangan langit dan awan2 dari mulai siang hari sampai berangsur2 menjelang sore dan kemudian gelap pekat menuju malam. Pegal sekali rasanya dan kaki rasanya dingin sekali, akhirnya pukul 23:30 (waktu japan +2) sampailah saya di Bandara Haneda.....disambut angin kencang dan hujan lebat, dan kelihatan tulisan besar neon putih "Tokyo International Airport" ....saya melongo seakan tak percaya saya barusan sudah landing di negara impian saya, Japan I am hereeeee.........!!!! (to be continued) 

Kamis, 11 April 2013

PERSIAPAN PERGI KE JEPANG

Segera setelah visa Jepangku di approved pihak Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, saya kemudian melakukan berbagai persiapan sebagai berikut :

A. Karena saya memutuskan tidak membawa koper, maka saya memilih ransel paling ringan yang saya punya. Saya isikan baju yang digulung ketat seperti rollade yg diikat dg karet gelang. Untuk 5 hari 4 malam di jepang pada saat musim semi dimana suhu udara di sana sekitar 5-15 derajat celcius, saya membawa 5 kaos lengan panjang atasan, 4 celana panjang bawahan, 1 pasang baju long john, 2 jacket long coat, underwear, topi kupluk wool, syal wool, sarung tangan wool, kaos kaki wool dan leg warmer wool plus sepasang sepatu booth suede tipis yang nyaman dipakai. Saat ditimbang, berat total ransel saya itu sekitar 5,5 kg termasuk aman karena ransel yg dibawa ke kabin pesawat beratnya tidak boleh melebihi 7 kg.

B. Benda lain yang perlu dibawa selain baju adalah hp 3G & charger (di jepang semua hp harus 3G), kamera digital plus slot memory external 2 dan 8 giga dengan chargernya, powerbank, colokan listrik (adaptor berbentuk pipih 2 kaki) atau sekalian beli universal adaptor yg komplit memuat semua jenis colokan (tersedia di toko elektronik dg harga sekitar Rp 50.000), pulsa hp pra bayar sekitar Rp 200.000 selama di jepang (set manual hp utk roaming di jepang bisa ditanyakan kepada provider yg kita pilih). Semua barang elektronik sebaiknya disimpan dalam 1 wadah plastik bening yang memiliki seal sehingga kita mudah mengambil barang tsb dan anti air.

C. Surat-surat berharga seperti pasport plus visa yg sudah tertempel di dalamnya plus foto copy nya untuk berjaga2, ktp, tiket pesawat pp, bookingan hotel atau hostel, kartu kredit (walau kurang bisa dipakai di jepang karena jepang mayoritas cash money), cash money dalam bentuk yen (ditukar di money changer indonesia lebih baik, biasanya dalam pecahan 1000 yen atau 10.000 yen bentuk kertas), surat klaim asuransi perjalanan, ballpoint hitam untuk mengisi kartu kedatangan (disembarcation & embarcation card yg dibagikan di pesawat utk diisi) juga utk mengisi kartu bea cukai mengenai deklarasi barang2 yg kita bawa, dan jangan lupa lembar itinarery perjalanan kita. Semua uang dan surat berharga tsb lebih baik dimasukan ke dalam tas travel berbentuk sling bag yang bisa ditaruh di depan badan kita.

D. Khusus untuk barang yang dibawa ke kabin, barang berbentuk cairan seperti pasta gigi, pelembab wajah dan badan, deodorant cair, obat2an berbentuk cairan, samphoo & conditioner, masing - masing ukurannya tidak lebih dari 100 ml atau 100 g dan di taruh di wadah plastik bening seal dengan ukuran sekitar 20 c x 20 cm dan total tidak lebih dari 1 liter. Ribet memang. Bila ingin lebih bebas bawa barang dari indonesia, lebih baik membawa koper ukuran sekitar 25 inci atau lebih untuk dimasukan ke bagasi pesawat dan tidak dibawa ke kabin, dengan syarat kita membeli bagasi terlebih dahulu ke maskapai penerbangan ybs. Saat itu saya memakai maskapai budget yg apa2 dihitung jd sy mencoba tanpa bagasi sambil berharap suatu hari nanti bisa memakai maskapai yg bonafide dimana bagasi sudah bisa sampai 20 kg gratis, tanpa pembatasan benda cairan dan penerbangannya langsung tanpa transit.

Begitulah persiapan saya beberapa hari menjelang keberangkatan saya ke jepang...(to be continued....)