Rabu, 10 Oktober 2012

CAR FREE DAY DI BALAIKOTA BANDUNG

Bandung memang sudah tak sedingin puluhan tahun yang lalu, tetapi masih lebih dingin daripada sebagian kota besar di Indonesia. Pagi-pagi di hari Minggu, kawasan Car Free Day (CFD) di Bandung Tengah adalah di sekitar Balaikota Bandung di Jalan Wastukancana, di Bandung Utara adalah sekitar Dago Bawah (Cikapayang), dan di Bandung Timur adalah di sekitar Jalan Buah Batu (Kancra). 

Tempat CFD itu memang dipilih yang paling lebar jalannya dan paling rindang pohon-pohonnya. Saya tinggal di daerah Bandung Timur, tetapi karena masa kecil saya dihabiskan di pusat kota Bandung, maka saya selalu kangen untuk CFD di Balaikota, ntah ya rasanya disana ada 'secuil' suasana Eropa he he.......

Lihat saja bangunan balaikota yang dulunya bekas Gemeente itu, kokoh banget dindingnya, belum pohon2 yang berusia puluhan bahkan ada yang lebih dari 100 tahunan. Saya suka dengan pohon Ki Hujan yang terletak di tengah2 Balaikota, canopi pohon seperti payung besar yang cantik. Belum lagi ada pohon pinus yang daunnya beruas-ruas (langka), pohon kenari , pohon karet, dan jenis2 pohon lainnya yang masih eksis hingga sekarang. 

Jika saya ingin bersepeda, saya keliling berkali2 di dalam Balaikota dijamin peluh keluar juga dan relatif aman untuk yang bawa anak kecil. Untuk yang suka bersepeda di jalan utama kota Bandung, tinggal keluar saja dari Balaikota dan bersepeda keliling mulai dari jalan Merdeka-jalan Jawa-jalan Sumatera-jalan Aceh dan ketemu jalan Merdeka lagi. Kalo mau terus ke arah Utara, susuri saja dari jalan Merdeka lurus terus ke jalan Dago. Di dalam Balikota, selain olah raga bersepeda, banyak juga yang jogging, main badminton, main sepak bola, kadang2 ada yang memakai sky runner & roller blades, ada juga yang latihan Paskibra, tempat berkumpul acara jalan santai & sepeda onthel, malah sesekali ada juga yang memainkan mobil remote control.

Pohon Ki Hujan
Gedung Walikota
Gedung sisi Barat
Dilarang menginjak rumput taman  


Di Indonesia memang semakin jarang saja taman publik yang representatif, tapi berjalan2 santai di Balaikota seakan menjadi pemenuhan kebutuhan akan "public park" tersebut. Kadang2 saya hanya duduk santai sambil menikmati matahari pagi, mendengar dari kejauhan suara sirene pintu kereta api, atau kadang2 terdengar suara lantunan ayat suci Al-Quran dari mesjid agung Al-Ukhuwah atau malah suara lonceng dari gereja  Katedral yang letaknya berdekatan dengan Balaikota.