Kamis, 26 September 2013

SIGHTSEEING SHINJUKU, HARAJUKU AND SHIBUYA - TOKYO JAPAN

Today will be the most tiring day for me in Japan. Schedule today are around happening places in Tokyo using subway. Leaving my hotel at 10:00 a.m., I deliberately to avoid rush hour (rushawa - japanese spelling) of the office workers. Because my hotel located in the Ueno area, then i start my trip from Ueno Station.

Once inside the station, I was looking for a sign for the Tokyo Metro (blue signpost display the letter M in white such as white butterfly figure) and buy a ticket at the ticket machine by entering the number of yen coins in accordance with the stated price in the station where we are headed (information on large map next to the ticket machine). After the ticket has already exited (ticket is small rectangular shape), I am looking for a platform for the purpose of the Metro Line to Shinjuku (changed the line many times). Excited about the ticket when entering it to a small hole into the door gate, tickets were 'sucked' into the gate machine and a second later they will turn up at the end of the machine.


Tokyo Metro Ticket
Up in Shinjuku, I headed for Sukiya a budget restaurant, eat a beef bowl for 250 yen with a free drink, cold ocha anyway. Once satisfied to fill my stomach, I popped into some clothing stores like Forever 21, H&M, Uniqlo and GU. I 'd prefer with GU a local Japanese brand because it matches my taste and cheaper.

Sukiya a budget restaurant
My beef bowl & salad
After shopping some clothings, I headed to the TMG observatory deck on the 48th floor view a bunch of buildings on Shinjuku area. And when I was out of the TMG, a few steps from there... BE AWARE !!!....if you look fat cats who sit on the wagon .... just get away from it !!!.. don't even try photograph those cute animal because the japanese old man as the owner of those cats will be upset and he make a super loud sounds like thunder to stop me photoing his cats.... I got a big Whooaaaa..... my hair stand up such as a cactus !!!....
View Shinjuku buildings from TMG
From Shinjuku, I took the subway to Harajuku. Once outside the station, stay a little cross, I see the gate of famous alley Takeshita Dori in arc shaped. Unfortunately the day was a bit dark and I had sore feet for mercy due to traveling in Shinjuku, so I was not maximum exploring Harajuku...but this place is really cool. Then my stomach begin cry for food, so I go to Mc Donald (makudonarudo - japanese spelling) and buy a beef burger and an orange juice. Small size burger just has to make me full, feeling better tastes than the beloved burger in Indonesia.

I only explored half the alley of Takeshita dori, those are very cute & unique item in every store and japanese girl in lolita & gyaru dress are very Kawaiii !!!... but it could not arbitrary me to take a picture on them. I had bought the thigh socks black only for 300 yen in sock store and was seeing into Daiso shop, the Momo shop, the Crepes cake shop and I did't know that I missed the new store of AKB 48 Harajuku eventhough it places right beside of Mc.Donald store Arghhh!.... and sadly a have to drag my body away from Harajuku because there is still one more place that I have to visit... Shibuya!.

Takeshita Dori gate
Once again riding the subway headed to Shibuya. In Shibuya Station was crowded and sound noise like Akihabara. Of course, where else would it be to areas that story of Hachiko, a famous dog statue was placed. Alternately photographed beside Hachiko but sadly all Sakura flowers had fallen from the tree. Then I walk a few steps, I tried to cross the famous busy Shibuya crossing intersection. Like people do, then I come cross the intersection from different directions around it and its feel crowded, overwhealming, fun, breezy, and always had to walk in hurry like japanese style.

Shibuya crossing at night
After full hang out in Shibuya, I took the subway back to the Metro Tokyo Ueno that far North but this time I selected only Ginza Line ( in orange line) directly to Ueno, so sleepy .... 25 minutes on the train, and it was ended my foot's job drove me around the city of Tokyo .

Rabu, 18 September 2013

BUKU KUMPULAN SADJAK : SERAUT WAJAHKU

Setelah "berjibaku" dengan bertumpuk buku buku jadul di gudang, akhirnya saya menemukan lagi buku puisi jadul milik ibu saya yang berjudul Seraut Wajahku karangan N. Susy Aminah Aziz. Buku itu sempat menghipnotisku dengan gambar ilustrasinya yang indah memukau menurutku.

Buku itu terbit tahun 1961, diterbitkan oleh Penerbit Kemuning Djakarta berupa kumpulan sadjak yang saat itu harga bukunya Rp 22,50. Saya lihat tentang ilustratornya tertulis Rentjana kulit dan hiasan halaman oleh : Baharudin...nah ini biang keroknya si ilustrator berbakat itu.


Buku sadjak Seraut Wajahku 1961

Contoh sadjak


Ilustrasi dari sadjak Di Prisen Park

Yang saya suka dari kumpulan sadjak ini adalah kesederhanaan kalimatnya tapi sangat terasa "rasa kata"-nya.

Dua buah contoh sadjak dari N Susy Aminah Aziz :

DI PRISEN PARK

dengan si amoi kubertemu
tempat mereka berlagu
dan bertjumbu raju

disini kuberdjalan tergojah langkah
dari restoran ketoko toko tjina
entah,
apa yang mau kutjari disana?

dari prisen park achirnya kuberlalu
dalam kalbu ilham menderu
dengan si amoi jang djadi ratu

SEBUAH TJORETAN

malam sunji
kenanganku datang pada jang pergi
kamar sedjengkal tanja beraneka
buku buku sekali ini enggan kudjamah

hatiku singgah digelap tjuatja
disinar bulan jang tak bertjahaja
ah, sunjinya malam
terasa menjiksa diri

Seluruh sadjak itu berjumlah 30 buah, seluruhnya terasa sangat otentik dan tidak pernah bosan membacanya. Dari kesusastraan Indonesia....inilah kumpulan sadjak yang paling keren menurutku, terima kasih N Susy Aminah Aziz.

Kamis, 30 Mei 2013

IMHO : ABOUT JAPAN IN 7 DAYS

Walau hanya seminggu di jepang, dan cuma ngubek-ngubek Tokyo dan sekitarnya..... ada kesan mendalam tentang jepang yang benar2 IMHO banget (In My Honest Opinion) yaitu :

1. Begitu masuk ke bandara Haneda "hawa"nya udah serba kenceng....maksudnya saya yang biasa berjalan normal untuk ukuran orang Indonesia, tiba2 merasa harus jalan sekencang2nya ke depan, karena orang di belakang saya sudah hampir menubruk-nubruk saya walau saya berjalan di sebelah kiri alias jalur lambat.

2. Jangan lupa berjalan di sebelah kiri terutama di elevator dan subway. Sebelah kanan khusus untuk jalur super cepat alias lari bahkan lari sambil loncat. Pernah teman saya lupa berdiri mematung di sebelah kanan elevator, tiba2 orang jepang di belakangnya mengetuk-ngetukan ujung payungnya ke tangga supaya temanku itu minggir, dan begitu saya melihat ke belakang, jalur kanan sudah penuh orang ngantri dengan wajah yang terlihat kesal.

3. Bunyi kereta di jepang itu kadang memekakan telinga, tapi orang2nya super silent, alias tidak boleh ngomong keras2 di kereta. Mereka sibuk sendiri, ada yang melamun, mainin HP, dengerin earphone, baca koran/majalah dan HP mereka di "silent" mode.....saya pernah gak tahan cekikikan di kereta dengan temen2ku itu, eh si bapak2 sarariman di depan saya berbunyi "Huussss...Huusssss" gitu, alamak!.... Satu lagi di kereta ada kursi khusus ibu hamil, bayi & manula....pernah saya nyoba duduk di situ karena kosong, eh sontak orang jepang yang berdiri gelantungan menatap saya dengan pandangan hopeless...ternyata aduh saya langsung berdiri juga karena tak tahan dengan bau pipis di kursi2 tersebut ha ha ha.....tempat ngompol juga!

4. Jangan pernah sekalipun jongkok di depan umum !!!....kali ini bener2 bukan saya pelakunya he he...tapi ada dua orang temanku yang saudaraan, hobinya langsung jongkok kalau merasa cape berjalan kaki.  Beberapa kali si bersaudaraan ini kompak jongkok bareng di mana saja mereka mau dan ....uuhhhhh malu sekali saya melihat tatapan mata dan ekspresi muka orang2 jepang terhadap mereka.....seperti yang memandang aneh, bingung, amit2 atau jijay bajay ????... pokoknya orang jepang gak bakalan deh mau posisi kayak begitu di tempat umum. Saya berpikir mungkin bagi mereka posisi jongkok tersebut hanya pantas dilakukan di dalam WC atau seperti posisi tahanan yang kalah perang....who knows???

5. Jangan pernah juga meremehkan kemampuan berhitung matemetika mereka. Saya sebenarnya tidak bermaksud protes tapi kok rasanya saya makan banyak tapi bayar cuma dikit. Si nenek2 yang melayani saya hanya sedetik melihat piring saya dan membubuhkan "paraf" di bill saya untuk dibayar. Saya lihat parafnya kok sama spt di bill teman saya yang makannya sedikit, saya minta dihitung ulang takut saya kurang bayar ke dia....eh ternyata bener tuh ngitungnya. Beberapa kali saya membeli barang atau oleh-oleh, sang kasir-nya itu mau tua, muda, perempuan, laki2....semuanya cekatan & gesit menghitung!

6. Jika si pedagang merasa sangat senang kita membeli barangnya, mereka akan memberikan kembalian uang dengan menggenggam tangan kita sambil terbungkuk2. Untuk toko yang lebih modern seperti departement store, kita harus meletakan uang kita di baki kecil yang disediakan di depan mesin kasir. Saya pernah meletakan uangnya begitu saja di meja, sang kasir diam saja dan dia kemudian menunjuk baki kecil itu dan saya pun secepatnya memindahkan uang tersebut, barulah dia mau menghitung transaksi saya.

7. Tidak ada istilah aji mumpung. Pernah saya mau membeli buah segar pagi2 di toko sayur & buah, tapi saya ditolak masuk padahal semuanya sudah siap, pintu toko sudah dibuka. Saya bingung kenapa, diapun dengan bersungut2 menuliskan di kertas dus dengan spidol bahwa toko ini baru buka jam 10:00 pagi.....saya reflek melihat jam tangan dan jam menunjukan 09:45 Halaaahhh!

8. Jika orang jepang itu diumpamakan seperti komputer, maka dia adalah komputer paling efisien & canggih. Tapi jika ada sesuatu hal yang merusaknya misalnya kena virus komputer, pasti lebih cepat "hang" atau error. Menurut saya orang jepang yang kena "hang" atau error itu lebih mengerikan, karena ada beberapa kali saya berpapasan dengan orang jepang yang berlaku ganjil seperti bicara sendiri, marah2 tak karuan, membentak, bahkan ada juga yang melempari sepasang bule dengan botol minuman bersoda, tapi sedetik kemudian dia melambai2kan tangan ke arah saya Hiiiyyyyy!!!

9. Jangan pernah menyepelekan kepercayaan orang jepang. Pernah temanku minta diizinkan masuk ke hostel, padahal menurut peraturan jam segitu tidak ada seorangpun yang boleh masuk. Temenku itu akhirnya diizinkan masuk dengan syarat hanya dia saja yang boleh tapi tidak untuk yang lainnya. Entah kenapa, ada dua orang lagi temanku yang lain yang memaksa masuk ke hostel dan dibiarkan masuk oleh temanku yg duluan itu. Si owner hotel itu akhirnya tahu dan sangat marah sampai semua orang serombongan "diusir" tidak boleh dekat2 hostel hingga waktu pengambilan koper check out ke bandara....OMG!

10. Rasa juice di jepang hambar, kurang manis menurut saya. Bahkan minuman sari buah tomat kemasan kotak yang dibeli di seven eleven rasanya itu bener2 seperti tomat parut untuk masakan di dapur. Lucunya besok hari kemudian saya beli lagi sari buah dalam kemasan kotak yang lain, kali ini berisi berbagai macam juice buah2an komplit....tapi ternyata rasanya hampir sama dengan si parutan tomat kemarin!!!

11.Sori dori mori....di jepang kayaknya paling tabu deh bikin kursi duduk untuk leyeh2 di pinggir jalan umum. Semua serba bergegas, sibuk & punya tujuan. Sekalinya kepala pusing, kaki pegal luar biasa habis jalan2, ya harus ditahan. Pernah saya kecapaian dan saya melihat ada beberapa orang yang duduk di depan sebuah toko. Begitu ada tempat kosong di sebelah mereka, saya langsung duduk sambil memijit-mijit kaki. Kemudian orang2 itu pergi sambil ngomong suatu yang sangat familiar.....oh ternyata orang2 itu dari Indonesia juga, weleehhhh....belum sampai semenit duduk tiba2 keluar orang jepang dari dalam toko membawa peralatan sapu dan lap kaca berlagak mau bersihin kaca depan toko...."eh uh oh sorry, sorry!"... kata saya sambil berdiri dan menjauh dari situ. Lalu saya menoleh lagi ke toko tadi....sialan! ternyata si bapak cleaning service itu cuma akal2an aja "mengusir halus" saya supaya angkat kaki dari tokonya.

12. Tokyo banana itu emang enak...lebih enak dibanding kit kat green tea. Tapi memang agak berat bawanya, makanya jika tidak mau susah2 nyari, beli aja di bandara Haneda....di situ berjajar banyak sekali tokyo banana yang harganya tidak terlalu jauh dari toko tempat saya beli di ueno. Hanya sayang tokyo banana termasuk bolu basah sehingga daya simpannya pendek, biasanya hanya seminggu dari tanggal pembuatan. Si pedagang tokyo banana di ueno wanti2 menunjuk-nunjuk tanggal kadaluarsa di kemasan luar kotak pembungkusnya.

13. Harga kosmetik made japan seperti Kose dan Shiseido sangat murah jika dibandingkan dengan harga kosmetik tersebut di Indonesia. Saya melihat di toko kelontong akihabara harga sepaket pelembab dan sabun wajah asli merk tersebut hanya sekitar 1000 yen atau sekitar Rp 100.000-an

14. Angin di jepang sangat kencang, kadang dingin sampai merinding. Jika tiba2 hujan, selalu ada toko yang menjual payung transparant yang harganya murah sekitar 200 yen atau Rp 20.000-an. Tapi payung tersebut mudah rusak melengkung tertiup angin. Sempat saya lihat kakek2, anak SMP dan seorang eksmud berlari dalam hujan dengan payung yang sudah rusak ditiup angin kencang.

15. Saya kebetulan menginap di daerah yang banyak homelessnya. Kasihan juga mereka, biasanya mereka sudah kakek2. Aneh juga di negara maju kok banyak homeless, katanya mereka itu orang yang kehilangan pekerjaan. Mereka tidak mengganggu (misalnya berbuat reseh & minta uang), mereka cukup ramah & masih punya harga diri lah walau hidup terlunta2. Suatu pagi saya pernah melihat para homeless itu berbaris antri masuk ke sebuah rumah, dugaan saya mereka mendapat jatah makan pagi di sana. Mereka biasa menginap di pojokan jalan dengan membuat rumah2an dari dus bekas yang menjelang pagi sudah harus dilipat rapi.

16. Sering saya mendengar suara ambulance lewat....konon salah satunya bisa saja orang yang suicide, hiiiyyy...... Suara lain yang sangat familiar adalah suara koak koak burung gagak hitam...ada di mana-mana.

17. Thank u God.....selama di jepang, tidak pernah sekalipun saya melihat, mendengar atau mengalami kejadian apapun yang berkaitan dengan hantu, padahal konon hantu jepang adalah hantu yang paling menakutkan bentuknya dan saya mengakui bahwa saya bukan termasuk orang yang bernyali besar untuk berkenalan dengan hantu jepang.

18. Sewaktu saya baru selesai belanja di gotemba, begitu keluar toko, tiba2 angin bertiup kencang sekali, dan peta gotemba saya terbang melayang2 jauh sekali....karena saya sibuk dengan tentengan belanjaan yang kebetulan ukurannya besar, saya biarkan saja peta itu. Tiba2 dari dalam toko tempat saya barusan belanja, keluar SPG-nya dan dia berlari2 mengejar peta saya itu....haduuuhh! jadi ngerepotin begini....kemudian mbak SPG jepang itupun memberikan peta itu ke saya dengan napas terengah-engah...."arigato, arigatoooo!!!!" kata saya sambil bungkuk-bungkuk ojigi.

19. Anak-anak sekolah di jepang itu agak pemalu dan baik hati, mereka tidak bicara heboh nyerocos kayak abege di Indonesia. Saya makan di Sukiya, kebetulan penuh sehingga saya harus berdiri antri di depan mereka yang sedang makan. Saya memperhatikan sepasang abege setingkat SMP yang sedang makan, mereka langsung mempercepat makannya dan setelah selesai makan mereka pergi dan menganggukkan kepala kepada saya, mempersilahkan saya untuk duduk di kursinya. Kemudian pernah juga rombongan anak SMA jepang dengan senang hati mau difoto bareng dengan saya dan teman-teman.

20. Kuil di jepang itu ada 2 macam, jika pintu masuknya memakai gerbang tori dan ada patung sepasang binatang artinya itu shrine (jinja) alias kuil shinto. Sedangkan kuil yang tanpa tori atau ada bangunan seperti pagoda bertingkat itu biasanya kuil buddha atau temple (ji).

21. Saya kaget waktu mau ke asakusa, ada beberapa pria muda berotot yang berteriak-teriak. Saya kira mereka preman tapi ternyata mereka itu menawarkan jasa beca tarik jepang.

22. Sempet juga teman saya disamperin old boy yaitu kakek2 jepang yang senang berkenalan & mengajak bicara dalam Bahasa Inggris.

23. Di jepang, kita tidak bisa seenaknya mengambil foto atau video. Kita harus lihat2 situasi dulu. Kadang ada patung atau ruangan tertentu di kuil yang tidak boleh difoto. Pernah juga saya lihat ada orang bule yang ingin memfoto rombongan anak TK jepang tapi gurunya melarang orang bule itu untuk mengambil foto anak2 tersebut.

24. Cuaca di jepang lebih susah ditebak dibandingkan dengan cuaca di Indonesia, sering saya kecele dan salah kostum.

25. Makanan termurah yang saya temukan selama di jepang adalah di warung sushi berjalan di komachi street market kamakura, yaitu 80 yen (Rp 8000) untuk sepiring kecil sushi topping salad vegetable berisi 2 buah sushi. Menurut saya rasa aneka sushi itu hampir sama dengan rasa kebanyakan sushi di indonesia, tapi khusus sushi unagi....wuihhh lembuuuttt sekali dagingnya.

26. Vending machine ada di mana2, sekalipun di tempat sepi bahkan di pinggir jalan tol. Saya nyoba minuman soda buah rasanya agak tawar & asam sekali. Kemudian nyoba juga yang minuman kopi kaleng yang rasanya enakan minuman kopi di indonesia dan juga nyoba vending machine sup cream ayam yang panas & gurih. Harganya rata-rata 120 yen (Rp 12.000).

27. Di Nakamise street market asakusa, para pedagangnya sudah mulai "ngeh" dengan kebiasaan belanja orang indonesia. Beberapa pedagang yang saya beli barangnya untuk oleh2, diakhir transaksi mengucapkan "terima kasih" dengan logat jepang. Saya pikir itu karena tempat ini selalu jadi tempat wajib kunjung turis indonesia kalau ke tokyo. Di pasar ueno juga, beberapa pedagang meneriakkan beberapa kata indonesia. Memang ueno dulu terkenal sbg tempat berkumpulnya org indonesia di jepang.

28. Dibalik semua hal-hal di atas....percaya deh jika kita diberi kesempatan ke jepang, pengalaman seru & kerennya masih lebih banyak dan banyak lagi....dan gak akan pernah rugi wisata ke jepang!














Selasa, 30 April 2013

KELILING SHINJUKU, HARAJUKU & SHIBUYA

Hari ini akan menjadi hari yang paling melelahkan selama saya di Jepang. Jadwal hari ini adalah  berkeliling ke tempat2 happening di Tokyo dengan menggunakan subway. Dari penginapan jam 10:00 pagi, sengaja untuk menghindari rush hour (rusawa-ejaan jepang) kaum pekerja kantoran. Karena penginapan saya terletak di daerah ueno, maka saya memulai perjalanan saya dari stasiun ueno.

Begitu masuk stasiun, saya mencari sign untuk Tokyo Metro (plang biru bergambar huruf M warna putih spt kupu2) dan membeli tiket di mesin tiket dengan memasukan sejumlah koin yen sesuai dengan harga yang tertera sesuai dgn stasiun yang akan kita tuju (ada keterangan di map besar sebelah atas mesin tiket). Setelah tiket keluar (tiket bentuknya persegi panjang kecil), saya mencari platform metro line untuk tujuan ke shinjuku (berganti2 line). Senang banget waktu memasukan tiket itu ke lubang kecil pintu gate, tiket langsung 'dihisap' masuk ke mesin gate dan sedetik kemudian nongol di ujung mesin tsb.

Sampai di shinjuku, saya menuju kedai Sukiya yang murmer, ada beef bowl seharga 250 yen dengan minum gratis, ocha dingin pula. Setelah puas mengisi perut, saya mampir ke beberapa toko pakaian seperti Forever 21, H&M, Uniqlo dan GU. Saya lebih prefer ke GU brand lokal jepang karena lebih cocok dengan selera saya dan lebih murah. 

sukiya di shinjuku
Setelah cuci mata clothing, saya ke TMG menuju observatory deck di lantai 48 melihat shinjuku area yang penuh gedung2 di sekelilingnya. Begitu keluar dari TMG, beberapa langkah dari situ.....BE AWARE!!! kalau melihat kucing2 gendut yg duduk manis di atas gerobak.....JANGAN MENDEKAT!!!! apalagi memfoto hewan2 tsb karena si aki2 jepun majikan kucing itu akan berteriak2 marah dengan suara yang cetar membahanaaaaa.....semprulllll!!!!!....saya kena tuh, saking kagetnya bulu kuduk saya sampai berdiri tegak spt kaktus!!!

Dari shinjuku, saya kembali naik subway lagi ke harajuku. Begitu keluar stasiun, tinggal nyebrang sedikit, saya melihat gerbang takeshita dori yang berbentuk busur. Sayang hari sudah agak gelap dan kaki sudah sakit minta ampun akibat keliling di shinjuku, sehingga saya merasa tidak maksimal di harajuku padahal tempat ini kereeennnn banget!!!. 

Karena perut kembali berbunyi, maka masuklah saya ke Mc Donald (makudonarudo-ejaan jepang) dan membeli beef burger dan orange juice. Burger ukuran small saja sudah bikin kenyang, perasaan lebih enak rasanya dibanding burger di Indonesia tercinta. Habis makan, kita bereskan sendiri bekas makan tsb dengan memasukannya ke kotak sampah yg telah disediakan. 

stasiun harajuku
Saya hanya menjelajahi setengah gang takeshita dori ini, lucu2 sekali barang2nya dan abg jepang dengan baju lolita & gyaru itu kawaiii...tapi sy tidak bisa sembarangan memotret mereka. Saya sempat membeli kaus kaki sepanjang paha warna hitam seharga 300 yen dan sempat melihat2 ke dalam toko Daiso, toko Momo, toko crepes yg harumnya kemana2 dan terpaksa cepat2 pergi dari harajuku karena masih ada satu tujuan lagi yaitu shibuya.

persimpangan shibuya
Satu kali lagi naik subway segera sampai ke shibuya. Ternyata shibuya stasiun itu ramai sekali seperti akihabara. Tentu saja kemana lagi kalau bukan ke area patung Hachiko yang kisahnya mengharu biru itu. Bergantian berfoto di samping hachiko, sayang bunga sakuranya sudah rontok. Kemudian berjalan beberapa langkah, saya mencoba menyebrang di shibuya crossing intersection yang terkenal itu. Kayak orang gak ada kerjaan, ikut menyebrang dari berbagai arah sekeliling persimpangan itu, rasanya ramai, riweuh, seru, berangin, dan selalu harus berjalan terburu2 ala orang jepang. 

Setelah kenyang hang out di shibuya, kembali saya naik subway tokyo metro ke daerah ueno yang jauh di utara tokyo tapi kali ini hanya satu kali pilih line yaitu ginza line (orange) langsung ke ueno....25 menit mengantuk dalam kereta, dan berakhirlah tugas kaki ini mengantarku keliling kota Tokyo.






Sabtu, 20 April 2013

MELIHAT GUNUNG FUJI

Hari ini saya akan melihat Gunung Fuji yang legendaris itu. Saya harus ke Hakone yang jaraknya kurang lebih 2,5 jam perjalanan dari Tokyo dengan menggunakan bus. Beruntung hari ke 3 ini cuaca lebih cerah dan lebih hangat dibanding 2 hari sebelumnya. 

Sebelum ke Hakone, saya mampir dulu ke Premium Outlet Gotemba di prefecture Shizuoka. Banyak sekali outlet brand international dan brand lokal jepang yang berderet di sana. Di pelataran parkir Gotemba inilah gunung Fuji terlihat jelas dan sangat cantik, foto2lah saya di situ. Saya sempat mampir di outlet Adidas....dan saya membeli sebuah sling bag keren yang sedang sale seharga 3800 yen atau kurang lebih Rp 400.000 rupiah padahal tas tersebut di Indonesia hanya ditemukan di counter Adidas Plaza Indonesia seharga sejutaan.

gunung fuji yang cantik
Yang lebih seru lagi waktu masuk ke counter Hush Puppies, saya menemukan sepasang sepatu suede dengan bulu domba di bagian dalamnya, setinggi lutut seharga 3000 yen atau sekitar 300 ribuan padahal harga sebenarnya hampir 2 juta rupiah!!!

Setelah berburu harta karun di Gotemba, saya melanjutkan perjalanan ke Hakone. Ternyata cuaca berubah cepat menjadi mendung berawan. Sampai di danau Ashi udara menjadi dingin dan berangin kencang, walaupun begitu tidak menyurutkan niat untuk naik perahu mengelilingi danau Ashi di Hakone.



lake ashi di hakone
Dari danau itu, naik bis lagi menuju ropeway cable car (kereta gantung) menuju ke kawah owakudani. Agak ngeri juga melihat ke kawah ratusan meter di bawah tapi kok kemana gunung fujinya? ternyata tertutup awan rupanya, untung di Gotemba sudah puas2in memandangnya. Di kawah owakudani yang mendaki beratus2 anak tangga dengan bau belerang di sana sini cukup menguras tenaga. Setelah sampai di puncak terbayarlah dengan sebutir telur hitam khas owakudani hell. Rasa telurnya hampir sama dengan telur rebus biasa, hanya agak tercium sedikit bau belerang.

telur hitam karena direbus di air belerang


Selesai dari owakudani, bus pulang kembali menuju Tokyo. Sebelum mencapai penginapan, saya ingin menjelajahi Akihabara dahulu, akhirnya turun di sana dan ternyata anginnya sangat kencaaanggg dan dingin sekali. Terlihat di sana sini gedung2 berhias lampu neon warna warni dan para eksmud yang berpakaian jas hitam berlalu lalang, ramai sekali!!.....ditengah angin dingin saya bela2in memfoto cafe si AKB 48 titipan keponakan saya di Indonesia


sorry... gbr buram karena tangan gemetar dingin


Dari Akihabara pulang ke penginapan sekitar jam 11:00 malam, cape sekali hari ini, tapi semuanya seperti mimpi yang jadi kenyataan....saya ulangi janji saya padaNya....berterima kasih atas semuanya dan berusaha utk tidak mengeluh......(to be continued)





Jumat, 19 April 2013

KUIL JEPANG DI KAMAKURA

Setelah semalam pertama kali merasakan hembusan brutal angin dingin ketika keluar dari Bandara Haneda dan terbangun tengah malam dengan punggung kram karena suhu drop, akhirnya pagi hari sekitar pukul 06:00, saya membuka mata dan melihat ke sekeliling kamar. Rasanya senang, bangga, bersyukur campur jadi satu tapi oalaahhh.... ini kepala serasa hampa kleyeng kleyeng.

Saya membuka jendela kamar dan pemandangan terpampang di depan mata :
tetangga sebelah
Hari ini rencananya akan ke daerah Kamakura, agak jauh dari Tokyo sekitar 2 jam perjalanan dengan bus. Sebelumnya saya membeli sarapan di Seven Eleven terdekat dan inilah yang saya beli untuk sarapan :

makanan jepang dari sevel
Cuaca hari itu masih hujan dan berangin, tergopoh-gopoh berpayung menuju kios seven eleven beberapa blok dari tempat saya menginap. Ada beberapa orang jepang yang saya temui di jalan, rata2 mereka sudah tua dan mayoritas mereka ramah, paling tidak mengangguk sopan atau menyapa ohayo gozaimasu.....

Saya sudah deg deg-an, karena dari Indonesia saya hanya membawa uang lembaran pecahan jepang terbesar yaitu 10.000 yen (kurang lebih Rp 1.000.000) karena yen pecahan 1000-an habis. Saya membeli aneka makanan, minuman, sabun cair dan bedak padat seharga kurang lebih 1250 yen dan sang kasir memberi kembalian tanpa banyak cingcong....ternyata di jepang pembeli adalah raja sehingga pecahan berapapun, belanja banyak atau sedikit, tetap pedagang wajib menyediakan kembalian (tanpa permen tentunya)....olala!!! pantas dicontoh tuh buat pedagang di Indonesia.

Setelah perut kenyang, saya kemudian menuju daerah Kamakura. Di sepanjang jalan tak henti2nya saya berdecak kagum setiap melihat pohon sakura yang sedang berbunga dari balik jendela bus yang buram berembun. Rasanya seperti mimpi, karena saya singgah ke tempat dimana dulu saya hanya bisa memandangnya dari majalah Pacific Friend, ternyata sekarang saya tepat berada di depan patung Daibutsu Budha yang besar sekali ukurannya.

patung daibutsu raksasa
Ternyata patung itu berongga di dalamnya, ada semacam pintu yang menuju bawah tanah untuk masuk ke rongga badan patung itu dan kita harus membeli karcis masuk. Setelah puas berkeliling di Daibutsu, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Engakuji Temple yang benar2 tenang dan sepi, ke kuil Hasedera yang taman-nya indah, dan kemudian terakhir mengunjungi Hachimangu Temple. 

jembatan di hachimangu temple


Pulang ke penginapan sekitar pukul 21:00 dan memaksakan diri untuk tetap mandi, untungnya shower air hangat telah menanti sehingga segala pegal dan lelah lenyap dan begitu merebahkan badan di atas kasur, saya langsung terbang ke alam mimpi tanpa sedikitpun terganggu oleh cerita hantu jepang yang dihembuskan saudaraku sejak di Indonesia....oyasumi nasai Zzzzz........(to be continued)



Kamis, 18 April 2013

NAIK PESAWAT KE JEPANG

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba juga. Jadwal keberangkatan saya memakai maskapai budget tertera pukul 06:25 pagi. Dari Bandung, diantar saudaraku, berangkat pukul 10:00 malam dan sampai di terminal 3 Bandara Soetta jam 01:00 dini hari. Saya tidur2an di mobil yang diparkir tepat di depan terminal 3. Begitu jam menunjukan pukul 04:00 pagi atau 2 jam sebelum take off, saya segera menggendong ransel saya menuju ke dalam terminal 3 untuk check in sambil bye bye lebay pada para pengantar he he...

Di pintu gerbang, saya disuruh menunjukkan tiket pesawat, dan masuklah saya ke bagian screening imigrasi. Ransel, sling bag dan jacket saya masukan ke kotak yang disediakan untuk dilewatkan ke mesin screening, dan saya melewati pintu detektor. Kemudian saya segera menuju ke counter maskapai budget untuk check in. Proses check in itu sendiri adalah menyerahkan tiket pesawat dan pasport kita untuk diproses mendapatkan boarding pass yaitu semacam print bersandi yang memuat informasi jadwal terbang dan nomor kursi yang akan kita duduki di pesawat. Saya tidak menyerahkan bagasi karena tidak ada bagasi, dan jangan lupa membayar Rp 150.000 tax Airport Soetta pada proses ini.

Selesai check in, saya berjalan mengikuti sign departure ke lantai 2 zona 6 untuk keberangkatan ke kuala lumpur (KUL). Di area zona 6 saya duduk di kursi2 yang berjajar, sempat saya membeli segelas susu coklat hangat dari mesin minuman otomatis di sana. Tepat pukul 06:00, terdengar panggilan untuk segera menuju gate 6, saya serahkan passport, tiket dan boarding pass ke petugas untuk di check dan saya terus berjalan menaiki tangga pesawat dan disambut senyum para pramugari yang cantik2 sambil meminta saya memperlihatkan lembaran boarding pass.

Saya duduk dekat jendela seperti keinginan saya. Perjalanan ke KUL memakan waktu sekitar 2 jam. Saya tiba pukul 09:25 (waktu di KUL +1 jam). Segera setelah keluar dari pesawat saya menuju bagian imigrasi. Ternyata saya harus antri, panjang sekali antriannya seperti ular2an. Saya siapkan tiket dan pasport, kemudian setelah tiba giliran, saya maju ke counter imigrasi malaysia untuk di cap arrival stamp di buku passport saya. 
pesawat menuju jepang
Di KUL lumayan lama menunggu keberangkatan pesawat ke Haneda sekitar 5 jam. Perut sudah berbunyi minta diisi, padahal tadi di pesawat saya membeli nasi jinggo Farah Queen dan sebotol minuman jeruk ke pramugari pesawat seharga Rp 60.000. Akhirnya saya putar2 mencari konter makanan dan saya membeli nasi lemak dan sebotol mineral water sejuk (dingin) dengan uang ringgit (saya persiapkan uang ringgit dari Indonesia kurang lebih senilai Rp 200.000). Setelah itu saya ke counter check in lagi untuk mendapat boarding pass ke Haneda.

Pukul 14:00, saya masuk ke gate departure ke Haneda, sempat passport ku ditanya2 petugas KUL karena masih blank alias kosong tapi saya berusaha tetap tenang dan senyum, akhirnya di cap juga untuk departure. Saya berjalan menuju pesawat, lebih besar pesawatnya kali ini, terdapat 9 deret kursi tiap barisnya. Saya lagi2 beruntung mendapat kursi dekat jendela spt keinginan saya. 


Pesawat take off pukul 14:30, saya mencoba duduk nyaman untuk penerbangan lama pertama kalinya. Di luar jendela pesawat, saya melihat pemandangan langit dan awan2 dari mulai siang hari sampai berangsur2 menjelang sore dan kemudian gelap pekat menuju malam. Pegal sekali rasanya dan kaki rasanya dingin sekali, akhirnya pukul 23:30 (waktu japan +2) sampailah saya di Bandara Haneda.....disambut angin kencang dan hujan lebat, dan kelihatan tulisan besar neon putih "Tokyo International Airport" ....saya melongo seakan tak percaya saya barusan sudah landing di negara impian saya, Japan I am hereeeee.........!!!! (to be continued) 

Kamis, 11 April 2013

PERSIAPAN PERGI KE JEPANG

Segera setelah visa Jepangku di approved pihak Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, saya kemudian melakukan berbagai persiapan sebagai berikut :

A. Karena saya memutuskan tidak membawa koper, maka saya memilih ransel paling ringan yang saya punya. Saya isikan baju yang digulung ketat seperti rollade yg diikat dg karet gelang. Untuk 5 hari 4 malam di jepang pada saat musim semi dimana suhu udara di sana sekitar 5-15 derajat celcius, saya membawa 5 kaos lengan panjang atasan, 4 celana panjang bawahan, 1 pasang baju long john, 2 jacket long coat, underwear, topi kupluk wool, syal wool, sarung tangan wool, kaos kaki wool dan leg warmer wool plus sepasang sepatu booth suede tipis yang nyaman dipakai. Saat ditimbang, berat total ransel saya itu sekitar 5,5 kg termasuk aman karena ransel yg dibawa ke kabin pesawat beratnya tidak boleh melebihi 7 kg.

B. Benda lain yang perlu dibawa selain baju adalah hp 3G & charger (di jepang semua hp harus 3G), kamera digital plus slot memory external 2 dan 8 giga dengan chargernya, powerbank, colokan listrik (adaptor berbentuk pipih 2 kaki) atau sekalian beli universal adaptor yg komplit memuat semua jenis colokan (tersedia di toko elektronik dg harga sekitar Rp 50.000), pulsa hp pra bayar sekitar Rp 200.000 selama di jepang (set manual hp utk roaming di jepang bisa ditanyakan kepada provider yg kita pilih). Semua barang elektronik sebaiknya disimpan dalam 1 wadah plastik bening yang memiliki seal sehingga kita mudah mengambil barang tsb dan anti air.

C. Surat-surat berharga seperti pasport plus visa yg sudah tertempel di dalamnya plus foto copy nya untuk berjaga2, ktp, tiket pesawat pp, bookingan hotel atau hostel, kartu kredit (walau kurang bisa dipakai di jepang karena jepang mayoritas cash money), cash money dalam bentuk yen (ditukar di money changer indonesia lebih baik, biasanya dalam pecahan 1000 yen atau 10.000 yen bentuk kertas), surat klaim asuransi perjalanan, ballpoint hitam untuk mengisi kartu kedatangan (disembarcation & embarcation card yg dibagikan di pesawat utk diisi) juga utk mengisi kartu bea cukai mengenai deklarasi barang2 yg kita bawa, dan jangan lupa lembar itinarery perjalanan kita. Semua uang dan surat berharga tsb lebih baik dimasukan ke dalam tas travel berbentuk sling bag yang bisa ditaruh di depan badan kita.

D. Khusus untuk barang yang dibawa ke kabin, barang berbentuk cairan seperti pasta gigi, pelembab wajah dan badan, deodorant cair, obat2an berbentuk cairan, samphoo & conditioner, masing - masing ukurannya tidak lebih dari 100 ml atau 100 g dan di taruh di wadah plastik bening seal dengan ukuran sekitar 20 c x 20 cm dan total tidak lebih dari 1 liter. Ribet memang. Bila ingin lebih bebas bawa barang dari indonesia, lebih baik membawa koper ukuran sekitar 25 inci atau lebih untuk dimasukan ke bagasi pesawat dan tidak dibawa ke kabin, dengan syarat kita membeli bagasi terlebih dahulu ke maskapai penerbangan ybs. Saat itu saya memakai maskapai budget yg apa2 dihitung jd sy mencoba tanpa bagasi sambil berharap suatu hari nanti bisa memakai maskapai yg bonafide dimana bagasi sudah bisa sampai 20 kg gratis, tanpa pembatasan benda cairan dan penerbangannya langsung tanpa transit.

Begitulah persiapan saya beberapa hari menjelang keberangkatan saya ke jepang...(to be continued....)






Senin, 04 Maret 2013

MENGURUS SENDIRI VISA KE JEPANG

Menyambung posting saya sebelumnya tentang keinginan saya untuk mengunjungi negara impian saya yaitu Jepang, maka langkah pertama adalah membuat visa untuk masuk ke negara itu. 

Saya memutuskan untuk mengurus visa sendiri karena saya ingin tahu dengan mata kepala saya sendiri Kedutaan Besar Jepang yang di Jakarta itu kayak apa 'dalamnya' dan seperti apa rasanya mengurus visa sendiri. Pada hari H dimana saya membawa semua syarat2 yang dibutuhkan yaitu :
1. Passport (asli)
2. Formulir isian dari kedutaan yg sudah diisi & ditempel foto
3. Foto copy KTP 
4. Itinerary selama di jepang
5. Tiket yg sudah konfirm tgl pergi & pulang
6. Surat2 penunjang diri yg memperkuat bhw kita akan pulang kembali ke tanah air begitu trip selesain (surat keterangan kerja (bagi yg bekerja) / surat keterangan masih sekolah (bagi yg msh sekolah) / surat izin suami (untuk ibu rumah tangga)  
7. Surat mengenai bukti keuangan, disesuaikan dengan lama trip dan itinerary, rumusnya adalah jumlah tabungan merupakan gabungan biaya tiket PP + Akomodasi & transporasi selama di Jepang + biaya oleh-oleh (bebas). Jumlah tabungan paling tidak sudah ada di rek. 1-2 bulan sebelum pengajuan, bila perlu tambahkan surat referensi dari bank ybs. Bank biasanya membuatkan surat referensi bila kita minimal sudah 3 bulan menjadi nasabah di bank tsb. 
8. Asuransi perjalanan
Semua berkas itu kemudian saya kumpulkan dengan urutan 1-8 

Di depan Kedutaan Besar Jepang di jalan Thamrin Jakarta Pusat, memandangi bangunan kotak minimalis berwarna cream dengan bendera bulatan merah. Saya kemudian bertanya kepada satpam yg sedang berjaga, dimana saya bisa mengurus visa, kemudian satpam tsb menunjukan sebuah pintu besi, maka masuklah saya. Di dalam ada ruangan konter satpam yg meminta KTP kita, dan kita diberi semacam tag untuk masuk ke dalam. Dari situ kita masuk lagi ke pintu berwarna biru dan kita di 'scan' oleh petugas spt kita kalau lewat imigrasi di bandara. Setelah itu kita keluar dr ruangan tsb, dan masuk ke pintu kaca, kemudian lihat kiri ada pintu kaca lagi dan masuklah saya di ruang permohonan visa.

Konter pelayanan ada 5 buah, nomer 1,2 dan 3 khusus untuk pelayanan visa ke jepang dan konter 4 dan 5 khusus untuk pengurusan passport bagi warga negara jepang. Setelah ambil nomor antrian di box sebelah kanan konter 5, sayapun menunggu nomer sy dipanggil. Setelah menunggu kurang lebih 10 menit, tibalah giliran sy, kemudian sy menyerahkan dokumen2 tsb lalu diperiksa oleh ibu petugas kedutaan, dimasukan kedalam keranjang berkas dan sy diberi secarik surat tanda terima yg harus dibawa bila akan mengambil visa nanti. Ternyata visa sy diproses tepat 4 hari kerja, wkt itu sy mengajukkan hari Rabu dan hari Senin visa sudah selesai. Jam pengajuan visa adalah jam 08.00-12.00 dan jam pengambilan visa adalah jam 12.30-15.00. Visa yg sudah jadi hrs segera diambil pd hari yg sudah ditetapkan 4 hari kerja, jika kita menunda2nya bisa saja visa kita dibatalkan. Biaya pengurusan visa adalah sebesar Rp 325.000 dan hanya dibayar jika visa kita di approve.

Hari Senin itu visa saya diapprove, senaaanggg.....rasanya, saya tak sabar untuk menyiapkan kepergian saya ke Jepang bulan depan. Kesimpulan saya, selama kita memberikan dokumen2 sesuai dg yg diminta, apa adanya dan masuk akal, sy rasa kedutaan pasti berusaha mengapprove visa kita, meskipun passport saya masih blank he he.... dan belum pernah ke negara manapun dan masa berlaku passport saya tinggal setahun lagi. Ganbatte...!!!