Walau hanya seminggu di jepang, dan cuma ngubek-ngubek Tokyo dan sekitarnya..... ada kesan mendalam tentang jepang yang benar2 IMHO banget (In My Honest Opinion) yaitu :
1. Begitu masuk ke bandara Haneda "hawa"nya udah serba kenceng....maksudnya saya yang biasa berjalan normal untuk ukuran orang Indonesia, tiba2 merasa harus jalan sekencang2nya ke depan, karena orang di belakang saya sudah hampir menubruk-nubruk saya walau saya berjalan di sebelah kiri alias jalur lambat.
2. Jangan lupa berjalan di sebelah kiri terutama di elevator dan subway. Sebelah kanan khusus untuk jalur super cepat alias lari bahkan lari sambil loncat. Pernah teman saya lupa berdiri mematung di sebelah kanan elevator, tiba2 orang jepang di belakangnya mengetuk-ngetukan ujung payungnya ke tangga supaya temanku itu minggir, dan begitu saya melihat ke belakang, jalur kanan sudah penuh orang ngantri dengan wajah yang terlihat kesal.
3. Bunyi kereta di jepang itu kadang memekakan telinga, tapi orang2nya super silent, alias tidak boleh ngomong keras2 di kereta. Mereka sibuk sendiri, ada yang melamun, mainin HP, dengerin earphone, baca koran/majalah dan HP mereka di "silent" mode.....saya pernah gak tahan cekikikan di kereta dengan temen2ku itu, eh si bapak2 sarariman di depan saya berbunyi "Huussss...Huusssss" gitu, alamak!.... Satu lagi di kereta ada kursi khusus ibu hamil, bayi & manula....pernah saya nyoba duduk di situ karena kosong, eh sontak orang jepang yang berdiri gelantungan menatap saya dengan pandangan hopeless...ternyata aduh saya langsung berdiri juga karena tak tahan dengan bau pipis di kursi2 tersebut ha ha ha.....tempat ngompol juga!
4. Jangan pernah sekalipun jongkok di depan umum !!!....kali ini bener2 bukan saya pelakunya he he...tapi ada dua orang temanku yang saudaraan, hobinya langsung jongkok kalau merasa cape berjalan kaki. Beberapa kali si bersaudaraan ini kompak jongkok bareng di mana saja mereka mau dan ....uuhhhhh malu sekali saya melihat tatapan mata dan ekspresi muka orang2 jepang terhadap mereka.....seperti yang memandang aneh, bingung, amit2 atau jijay bajay ????... pokoknya orang jepang gak bakalan deh mau posisi kayak begitu di tempat umum. Saya berpikir mungkin bagi mereka posisi jongkok tersebut hanya pantas dilakukan di dalam WC atau seperti posisi tahanan yang kalah perang....who knows???
5. Jangan pernah juga meremehkan kemampuan berhitung matemetika mereka. Saya sebenarnya tidak bermaksud protes tapi kok rasanya saya makan banyak tapi bayar cuma dikit. Si nenek2 yang melayani saya hanya sedetik melihat piring saya dan membubuhkan "paraf" di bill saya untuk dibayar. Saya lihat parafnya kok sama spt di bill teman saya yang makannya sedikit, saya minta dihitung ulang takut saya kurang bayar ke dia....eh ternyata bener tuh ngitungnya. Beberapa kali saya membeli barang atau oleh-oleh, sang kasir-nya itu mau tua, muda, perempuan, laki2....semuanya cekatan & gesit menghitung!
6. Jika si pedagang merasa sangat senang kita membeli barangnya, mereka akan memberikan kembalian uang dengan menggenggam tangan kita sambil terbungkuk2. Untuk toko yang lebih modern seperti departement store, kita harus meletakan uang kita di baki kecil yang disediakan di depan mesin kasir. Saya pernah meletakan uangnya begitu saja di meja, sang kasir diam saja dan dia kemudian menunjuk baki kecil itu dan saya pun secepatnya memindahkan uang tersebut, barulah dia mau menghitung transaksi saya.
7. Tidak ada istilah aji mumpung. Pernah saya mau membeli buah segar pagi2 di toko sayur & buah, tapi saya ditolak masuk padahal semuanya sudah siap, pintu toko sudah dibuka. Saya bingung kenapa, diapun dengan bersungut2 menuliskan di kertas dus dengan spidol bahwa toko ini baru buka jam 10:00 pagi.....saya reflek melihat jam tangan dan jam menunjukan 09:45 Halaaahhh!
8. Jika orang jepang itu diumpamakan seperti komputer, maka dia adalah komputer paling efisien & canggih. Tapi jika ada sesuatu hal yang merusaknya misalnya kena virus komputer, pasti lebih cepat "hang" atau error. Menurut saya orang jepang yang kena "hang" atau error itu lebih mengerikan, karena ada beberapa kali saya berpapasan dengan orang jepang yang berlaku ganjil seperti bicara sendiri, marah2 tak karuan, membentak, bahkan ada juga yang melempari sepasang bule dengan botol minuman bersoda, tapi sedetik kemudian dia melambai2kan tangan ke arah saya Hiiiyyyyy!!!
9. Jangan pernah menyepelekan kepercayaan orang jepang. Pernah temanku minta diizinkan masuk ke hostel, padahal menurut peraturan jam segitu tidak ada seorangpun yang boleh masuk. Temenku itu akhirnya diizinkan masuk dengan syarat hanya dia saja yang boleh tapi tidak untuk yang lainnya. Entah kenapa, ada dua orang lagi temanku yang lain yang memaksa masuk ke hostel dan dibiarkan masuk oleh temanku yg duluan itu. Si owner hotel itu akhirnya tahu dan sangat marah sampai semua orang serombongan "diusir" tidak boleh dekat2 hostel hingga waktu pengambilan koper check out ke bandara....OMG!
10. Rasa juice di jepang hambar, kurang manis menurut saya. Bahkan minuman sari buah tomat kemasan kotak yang dibeli di seven eleven rasanya itu bener2 seperti tomat parut untuk masakan di dapur. Lucunya besok hari kemudian saya beli lagi sari buah dalam kemasan kotak yang lain, kali ini berisi berbagai macam juice buah2an komplit....tapi ternyata rasanya hampir sama dengan si parutan tomat kemarin!!!
11.Sori dori mori....di jepang kayaknya paling tabu deh bikin kursi duduk untuk leyeh2 di pinggir jalan umum. Semua serba bergegas, sibuk & punya tujuan. Sekalinya kepala pusing, kaki pegal luar biasa habis jalan2, ya harus ditahan. Pernah saya kecapaian dan saya melihat ada beberapa orang yang duduk di depan sebuah toko. Begitu ada tempat kosong di sebelah mereka, saya langsung duduk sambil memijit-mijit kaki. Kemudian orang2 itu pergi sambil ngomong suatu yang sangat familiar.....oh ternyata orang2 itu dari Indonesia juga, weleehhhh....belum sampai semenit duduk tiba2 keluar orang jepang dari dalam toko membawa peralatan sapu dan lap kaca berlagak mau bersihin kaca depan toko...."eh uh oh sorry, sorry!"... kata saya sambil berdiri dan menjauh dari situ. Lalu saya menoleh lagi ke toko tadi....sialan! ternyata si bapak cleaning service itu cuma akal2an aja "mengusir halus" saya supaya angkat kaki dari tokonya.
12. Tokyo banana itu emang enak...lebih enak dibanding kit kat green tea. Tapi memang agak berat bawanya, makanya jika tidak mau susah2 nyari, beli aja di bandara Haneda....di situ berjajar banyak sekali tokyo banana yang harganya tidak terlalu jauh dari toko tempat saya beli di ueno. Hanya sayang tokyo banana termasuk bolu basah sehingga daya simpannya pendek, biasanya hanya seminggu dari tanggal pembuatan. Si pedagang tokyo banana di ueno wanti2 menunjuk-nunjuk tanggal kadaluarsa di kemasan luar kotak pembungkusnya.
13. Harga kosmetik made japan seperti Kose dan Shiseido sangat murah jika dibandingkan dengan harga kosmetik tersebut di Indonesia. Saya melihat di toko kelontong akihabara harga sepaket pelembab dan sabun wajah asli merk tersebut hanya sekitar 1000 yen atau sekitar Rp 100.000-an
14. Angin di jepang sangat kencang, kadang dingin sampai merinding. Jika tiba2 hujan, selalu ada toko yang menjual payung transparant yang harganya murah sekitar 200 yen atau Rp 20.000-an. Tapi payung tersebut mudah rusak melengkung tertiup angin. Sempat saya lihat kakek2, anak SMP dan seorang eksmud berlari dalam hujan dengan payung yang sudah rusak ditiup angin kencang.
15. Saya kebetulan menginap di daerah yang banyak homelessnya. Kasihan juga mereka, biasanya mereka sudah kakek2. Aneh juga di negara maju kok banyak homeless, katanya mereka itu orang yang kehilangan pekerjaan. Mereka tidak mengganggu (misalnya berbuat reseh & minta uang), mereka cukup ramah & masih punya harga diri lah walau hidup terlunta2. Suatu pagi saya pernah melihat para homeless itu berbaris antri masuk ke sebuah rumah, dugaan saya mereka mendapat jatah makan pagi di sana. Mereka biasa menginap di pojokan jalan dengan membuat rumah2an dari dus bekas yang menjelang pagi sudah harus dilipat rapi.
16. Sering saya mendengar suara ambulance lewat....konon salah satunya bisa saja orang yang suicide, hiiiyyy...... Suara lain yang sangat familiar adalah suara koak koak burung gagak hitam...ada di mana-mana.
17. Thank u God.....selama di jepang, tidak pernah sekalipun saya melihat, mendengar atau mengalami kejadian apapun yang berkaitan dengan hantu, padahal konon hantu jepang adalah hantu yang paling menakutkan bentuknya dan saya mengakui bahwa saya bukan termasuk orang yang bernyali besar untuk berkenalan dengan hantu jepang.
18. Sewaktu saya baru selesai belanja di gotemba, begitu keluar toko, tiba2 angin bertiup kencang sekali, dan peta gotemba saya terbang melayang2 jauh sekali....karena saya sibuk dengan tentengan belanjaan yang kebetulan ukurannya besar, saya biarkan saja peta itu. Tiba2 dari dalam toko tempat saya barusan belanja, keluar SPG-nya dan dia berlari2 mengejar peta saya itu....haduuuhh! jadi ngerepotin begini....kemudian mbak SPG jepang itupun memberikan peta itu ke saya dengan napas terengah-engah...."arigato, arigatoooo!!!!" kata saya sambil bungkuk-bungkuk ojigi.
19. Anak-anak sekolah di jepang itu agak pemalu dan baik hati, mereka tidak bicara heboh nyerocos kayak abege di Indonesia. Saya makan di Sukiya, kebetulan penuh sehingga saya harus berdiri antri di depan mereka yang sedang makan. Saya memperhatikan sepasang abege setingkat SMP yang sedang makan, mereka langsung mempercepat makannya dan setelah selesai makan mereka pergi dan menganggukkan kepala kepada saya, mempersilahkan saya untuk duduk di kursinya. Kemudian pernah juga rombongan anak SMA jepang dengan senang hati mau difoto bareng dengan saya dan teman-teman.
20. Kuil di jepang itu ada 2 macam, jika pintu masuknya memakai gerbang tori dan ada patung sepasang binatang artinya itu shrine (jinja) alias kuil shinto. Sedangkan kuil yang tanpa tori atau ada bangunan seperti pagoda bertingkat itu biasanya kuil buddha atau temple (ji).
21. Saya kaget waktu mau ke asakusa, ada beberapa pria muda berotot yang berteriak-teriak. Saya kira mereka preman tapi ternyata mereka itu menawarkan jasa beca tarik jepang.
22. Sempet juga teman saya disamperin old boy yaitu kakek2 jepang yang senang berkenalan & mengajak bicara dalam Bahasa Inggris.
23. Di jepang, kita tidak bisa seenaknya mengambil foto atau video. Kita harus lihat2 situasi dulu. Kadang ada patung atau ruangan tertentu di kuil yang tidak boleh difoto. Pernah juga saya lihat ada orang bule yang ingin memfoto rombongan anak TK jepang tapi gurunya melarang orang bule itu untuk mengambil foto anak2 tersebut.
24. Cuaca di jepang lebih susah ditebak dibandingkan dengan cuaca di Indonesia, sering saya kecele dan salah kostum.
25. Makanan termurah yang saya temukan selama di jepang adalah di warung sushi berjalan di komachi street market kamakura, yaitu 80 yen (Rp 8000) untuk sepiring kecil sushi topping salad vegetable berisi 2 buah sushi. Menurut saya rasa aneka sushi itu hampir sama dengan rasa kebanyakan sushi di indonesia, tapi khusus sushi unagi....wuihhh lembuuuttt sekali dagingnya.
26. Vending machine ada di mana2, sekalipun di tempat sepi bahkan di pinggir jalan tol. Saya nyoba minuman soda buah rasanya agak tawar & asam sekali. Kemudian nyoba juga yang minuman kopi kaleng yang rasanya enakan minuman kopi di indonesia dan juga nyoba vending machine sup cream ayam yang panas & gurih. Harganya rata-rata 120 yen (Rp 12.000).
27. Di Nakamise street market asakusa, para pedagangnya sudah mulai "ngeh" dengan kebiasaan belanja orang indonesia. Beberapa pedagang yang saya beli barangnya untuk oleh2, diakhir transaksi mengucapkan "terima kasih" dengan logat jepang. Saya pikir itu karena tempat ini selalu jadi tempat wajib kunjung turis indonesia kalau ke tokyo. Di pasar ueno juga, beberapa pedagang meneriakkan beberapa kata indonesia. Memang ueno dulu terkenal sbg tempat berkumpulnya org indonesia di jepang.
28. Dibalik semua hal-hal di atas....percaya deh jika kita diberi kesempatan ke jepang, pengalaman seru & kerennya masih lebih banyak dan banyak lagi....dan gak akan pernah rugi wisata ke jepang!