Suatu hari sekitar tahun 1970-an akhir, siang-siang bolong ketika saya baru selesai bermain lompat tali di tetangga sebelah, saya melihat ada sebuah majalah Jepang tergeletak di atas meja. Bagus sekali majalah itu, belum pernah saya melihat majalah sebagus itu. Sampulnya mengkilat, gambar foto dan sampulnya jelas, ukurannya besar dan enak dipegang, pasti ini pemberian teman bapak saya yang pada saat itu tengah bermukim di Jepang.
Waktu itu saya masih buta huruf, secara masih TK kecil. Dibukalah halaman per halaman....saya tertegun dengan gambar-gambarnya, indah sekaliiii......ih dasar Jepang!! tahun segitu saja udah modern banget teknik percetakannya. Walau tak mengerti judul majalah itu, apalagi isinya, tapi saya waktu itu sangat tertarik dengan artikel tentang sebuah keluarga pemilik Rumah Makan khas Indonesia di Jepang.
Sempat hilang majalah itu, tapi 30 tahun kemudian saya menemukannya lagi di gudang rumah. Saya baca majalah itu dan ternyata text nya berbahasa Inggris bukan bahasa Jepang. Betapa senangnya begitu bisa tahu cerita dari gambar & foto yang dulu hanya bisa memandanginya tanpa tahu artinya.
Ternyata artikel tentang keluarga Indonesia itu berjudul "Part of Indonesia......", mereka mendirikan rumah makan bernama RM "Sederhana" di daerah Meguro tidak jauh dari Tokyo. Adalah Frientje seorang Indonesia asal Padang yang menikah dengan seorang Jepang yang bernama Tomitaro Tanaka. Mereka mempunyai dua orang anak, yang sulung bernama Juliana Tanaka dan yang bungsu bernama Lucia Tanaka. Mereka bukan hanya sekedar berbinis makanan Indonesia, tetapi juga sebagai duta budaya Indonesia di Jepang, buktinya di rumah makan itu banyak sekali dipajang berbagai patung Bali, topi anyaman dan berbagai pernak pernik tentang Indonesia. Menu yang disajikan adalah ayam paniki, rendang, gado2, sate, teh manis, dll.
|
Keluarga Tanaka di Taman Nasional Meguro |
|
|
Mr. Tanaka sedang bercerita ttg Bali |
|
Selain tentang keluarga itu, ada juga artikel mengenai olah raga musim dingin di Jepang yang bikin saya terobsesi banget ingin pergi ke Hakuba (Nagano) melihat orang main ski dan ingin mengunjungi Jepang pada saat musim Fuyu (Winter) yang indah.
|
Atlet ski jumping di Hakuba |
|
|
Winter di Tsumagojuku |
|
|
Anak Jepang belajar skate di Shinjuku Skycraper Rink |
|
|
Winter di Ogimachi |
|
Ada juga artikel mengenai tempat wisata di Nara dan beberapa kerajinan Jepang yang indah
|
Tempat wisata di Nara Deer Park |
|
Kerajinan Utamaro |
|
|
Boneka Daruma |
|
|
|
Gadis berbaju kimono |
|
|
Sampai saat ini kondisi majalah itu masih sangat baik, warna fotonya tidak pudar. Sekitar tahun 1973 majalah ini memulai cetakan pertamanya, tetapi tahun 2003 majalah Pacific Friend resmi berhenti cetak di jepang sana dan kemudian berganti judul menjadi majalah Asia Plus. Untungnya saya sempat mendapat kiriman 10 buah majalah ini edisi tahun 1996-1999 dari Fakultas Sastra Jepang Unpad (arigatooooo....) dengan ukurannya kertas yang lebih kecil dan kualitas foto yang kalah glossy dibandingkan dengan edisi tahun 70-80 an.
Bagaimanapun majalah ini memberikan arti yang dalam tentang jepang. Suatu saat nanti saya akan pergi ke jepang, entah itu ikut tour wisata atau pergi sebagai backpacker......siapa yang ikut dengan saya ke jepang ?????.......